Dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia, perpustakaan perguruan tinggi memegang peran strategis sebagai pusat informasi dan pengetahuan yang mendukung pelaksanaan tridarma perguruan tinggi, yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Oleh karena itu, diperlukan kebijakan nasional yang komprehensif untuk membina dan memperkuat keberadaan serta kualitas perpustakaan di lingkungan perguruan tinggi.
Dalam kegiatan seminar tersebut ITN Malang ikut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut menugaskan 2 (dua) perwakilan yakni:
- Ir. Maranatha Wijayaningtyas, S.T., M.MT., Ph.D., IPU, ASEAN Eng (KEPALA SPMI)
- Aditya Endra Sayekti, S.Ptk (Kepala Perpustakaan dan Penerbitan)
Fungsi dan Peran Strategis Perpustakaan Nasional RI Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas RI) memiliki berbagai fungsi utama, antara lain sebagai perpustakaan deposit, pelestarian, pembina, penelitian, rujukan, dan pusat jejaring pengetahuan. Melalui fungsi pembinaannya, Perpusnas RI berperan dalam membina berbagai jenis perpustakaan, termasuk perpustakaan perguruan tinggi, agar sesuai dengan Standar Nasional Perpustakaan (SNP).
Perpustakaan perguruan tinggi memegang peranan krusial sebagai jantung intelektual dan sumber daya informasi utama dalam mendukungTri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Di era informasi yang berkembang pesat ini, tuntutan terhadap pengelolaan perpustakaan semakin kompleks dan dinamis. Perpustakaan tidak lagi hanya berfungsi sebagai gudang buku, melainkan bertransformasi menjadi pusat pengetahuan yang interaktif, inovatif, dan relevan dengan kebutuhan sivitas akademika serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Dalam rangka mendorong penguatan mutu dan transformasi digital di lingkungan perpustakaan kampus, Perpustakaan Nasional RI menggelar kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) bertajuk “Penguatan Pengelolaan Perpustakaan Perguruan Tinggi”. Acara ini diselenggarakan selama dua hari, 24–25 April 2025, di Grand Mercure Malang Mirama, dan diikuti oleh para kepala perpustakaan serta pengelola penjaminan mutu dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia.
Kegiatan ini bertujuan meningkatkan pemahaman para peserta terhadap pengelolaan perpustakaan yang berbasis standar mutu nasional, serta mendorong inovasi melalui pemanfaatan teknologi digital dan sumber belajar terbuka (Open Educational Resources/OER).
🔍 Materi dan Narasumber
Empat pemateri utama hadir dalam kegiatan ini:
-
Deine Pangalila, S.Sos., M.Si. (Pustakawan Utama Perpusnas) yang menyoroti perlunya sinergi kebijakan nasional dalam pembinaan perpustakaan.
-
Agung Yundi Bahuda Sistawan (LLDIKTI Wilayah VII) yang memaparkan peran strategis perpustakaan dalam sistem penjaminan mutu internal perguruan tinggi (SPMI).
-
Amirul Ulum (Konsultan FPPTI) yang menjelaskan penerapan SNP-PT, ISO 9001:2015, dan integrasi OER di perpustakaan.
-
Melati Purba Bestari (Ketua FPPTI Jawa Timur) yang membahas strategi inovatif pemanfaatan OER di lingkungan kampus.
🧩 Isu Penting dan Fakta Menarik
-
Dari 4.292 perguruan tinggi di Indonesia, baru 14,7% perpustakaannya yang telah terakreditasi.
-
Hanya 59,9% perpustakaan memiliki Nomor Pokok Perpustakaan (NPP).
-
Perpustakaan perguruan tinggi diharapkan menjadi motor penggerak literasi, riset, dan inovasi pembelajaran.
🤝 Komitmen Bersama
Dalam sesi penutup, peserta menyepakati pentingnya peningkatan kapasitas pustakawan, penyusunan kebijakan SPMI spesifik untuk perpustakaan, serta pengembangan repositori dan platform OER yang terbuka dan kolaboratif.
Dengan semangat transformasi dan kolaborasi, kegiatan ini menjadi langkah nyata dalam mewujudkan perpustakaan perguruan tinggi yang adaptif, unggul, dan berdaya saing global.